Faktor
psikologis yang berpengaruh dalam
kehamilan diantaranya adalah stressor. Faktor
tersebut dapat berasal dari dalam diri ibu hamil
(internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar diri ibu hamil (eksternal) :
a.    Stressor
internal
Faktor
psikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat
berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan.
o   Faktor
fisiologis saat kehamilan
pengaruh perubahan hormon yang
berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat
perasaan jadi tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini
menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya
stress yang ditandai ibu sering murung. Ketidakmampuan dalam
beradaptasi pada perubahan – perubahan fisik dapat mengakibatkan stress,
misalnya dalam hal perubahan postur tubuh, mual dan muntah. Pada awal masa
kehamilan, morning sickness merupakan hal yang seringkali menakutkan bagi ibu
hamil dan hal tersebut sering pula menyebabkan kurangnya asupan makanan yang
sehat, padahal masa tersebut merupakan masa yang penting bagi perkembangan
janin dan gejala melawan makanan tidak sehat yang masuk dalam tubuh.
o   Faktor
psikologis saat kehamilan
Ibu hamil yang memiliki kepribadian
immature (kurang matang) biasanya dijumpai pada calon ibu dengan usia yang
masih sangat muda, intovert ( tidak mau berbagi dengan orang lain) atau tidak
seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan emosi yang tidak
stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Faktor psikologis ini seperti
ketakutan dan emosi yang kurang stabil. Seringkali ketakutan ini timbul dan
membayangi pikiran ibu (ketakutan meninggal saat melahirkan, bayi lahir mati,
rumah sakit, dokter, kesakitan ibu setelah melahirkan, dll). Salah satu tanda
dari kehamilan, adanya kenaikan emosional. Mood yang turun naik merupakan hal
yang biasa, seringkali sensitive dan sangat peka. Pada multipara stress dapat
berasal dari rasa khawatir tidak dapat memberikan rasa sayang dan perhatian
secara adil kepada bayi dan anak lainnya, juga khawatir akan riwayat komplikasi
persalinan dan kehamilan yang lalu akan terulang kembali. Sehingga ibu tersebut lebih
mudah mengalami depresi selama
kehamilannya. Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat berat dan tidak menyenangkan.
b.    Stressor
eksternal
       Stressor
eksternal berasal dari orang lain. Sikap penerimaan atau penolakan orang lain
terhadap individu. Faktor
psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman ibu misalnya
ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta kasih
berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu
yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong secara psikologis
untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya. Selain itu pengalaman ibu
yang buruk tentang proses kehamilan atau pernikahan yang meninggalkan trauma
berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang mempengaruhi
kehamilannya. Stress
yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin
dapat mengalami hambatan gangguan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik. Gangguan emosi baik berupa
stress atau depresi yang dialami pada trimester pertama kehamilan akan
berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa
pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR. 
Bukan hanya itu pada pertumbuhan anaknya nanti anak dapat
mengalami kesulitan belajar, sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif
karena bila dalam kehamilan ibu merasa gelisah maka terjadi perubahan
neorotransmiter di otaknya dan mempengaruhi sistem neorotransmiter janin
melalui plasenta. Selain itu dapat meningkatkan produksi neural adrenalin, ser
tonin dan gotamin yang bisa masuk ke peredaran darah janin sehingga
mempengaruhi sistem sarafnya.
Penyebab lain dari
stress dapat berasal dari eksternal dimana terjadinya keretakan dalam rumah
tangga, pengangguran atau adanya kematian anggota keluarga. Stress kronis dapat
disebabkan dari keadaan rumah yang tidak tenang, KDRT, pekerjaan yang disertai
stress atau perjalanan yang lama.
Terdapat tingkatan
stress, yaitu stress yang ringan dimana orang tersebut tidak merasakan adanya
perubahan atau rangsangan yang berarti sedangkan pada stress yang berat
sebaliknya sehingga dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik seseorang
seperti penyakit jantung, migraine, dan infeksi. Dampak lain, yaitu gangguan
psikologi seperti kecemasan, kemarahan, depresi atau bahkan kematian. Selain itu, lingkungan juga merupakan faktor
eksternal. Lingkungan terdiri dari; adat istiadat dimana individu hidup dan
berinteraksi, bibit penyakit (virus, bakteri) dan keadaan geografis.
Untuk itu dalam
memberikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan pendidikan parent
eduction sejak kehamilan trimester I sehingga orang tua dapat pengetahuan
terutama tentang perubahan yang terjadi selama kehamilan dan diharapkan bisa
beradaptasi terhadap perubahan-perubahan psikologis tersebut.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar