Pengertian IMD
Inisiasi menyusu dini adalah
permulaan yang awal sekali dimana bayi diberi kesempatan menyusu atau mencari
puting payudara dengan cara merangkak di dada ibu ( Khasanah,2011 )
Arti ‘inisiasi menyusu dini (Early initiation) adalah permulaan kegiatan
menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa
diartikan sebagai cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha
sendiri dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi
menyusu dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara
(Roesli Utami, 2008).
Prinsip IMD
Prinsip dalam Inisiasi Menyusu
Dini ( IMD) adalah bayi diberikan kesempatan untuk mengembangkan instingnya dalam
menyusu kepada ibunya. Setiap bayi lahir memiliki insting dan refleks yang
sangat kuat pada satu jam pertama kelahirannya. Lebih dari 1 jam maka refleks
bayi akan menurun dan baru menguat kembali setelah 40 jam. Jadi, sangatlah
penting agar tidak melewatkan waktu 1 jam pertama ini.
Manfaat Inisiasi Menyusu
Dini
1)     
Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi dengan
tepat selama bayi merangkak mencari payudara.
2)     
Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan
dan detak jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan
bayi.
3)     
Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu
sebelum mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan
bakteri-bakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya.
4)     
Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment)
karena 1 – 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi
tidur dalam waktu yang lama.
5)     
Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal
dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu
pertumbuhsn fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
6)     
Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil
menyusui ekslusif dan akan lebih lama disusui.
7)     
Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi
diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
8)     
Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar.
Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan
inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak
diberi kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh,
penting untuk ketahanan terhadap infeksi , penting untuk pertumbuhan usus,
bahkan kelangsungan hidup bayi,. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi
dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus
ini.
9)     
Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk
pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan, ayah mendapat kesempatan
mengazankan anaknya di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang
amat indah. (Roesli Utami, 2008:13-14).
10)  Meningkatkan angka
keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama kehidupannya (Ghana, 2004).
11)  Perkembangan psikomotorik
lebih cepat.
12)  Menunjang perkembangan
koknitif
13)  Mencegah perdarahan pada
ibu
14)  Mengurangi risiko terkena
kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika & Indarwati, 2010)
Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini
- Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal kehamilan
- Informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi menyusu dini
- Tempat bersalin dan tenaga kesehatan.
Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia berhasil menemukan
puting susu ibunya dan menyusu:
1)     
30 – 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga.
Sesekali matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa
penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan.
2)     
45 – 60 menit selanjutnya. Bayi akan
menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara,
dan menjilat tangannya. Bayi
akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama
dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting
susu ibu. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan kedua tangan bayi pada saat bayi baru lahir.
3)     
Mengeluarkan liur. Saat bayi siap dan menyadari adanya makanan
di sekitarnya, bayi mulai
mengeluarkan air liur.
4)     
Bergerak ke arah payudara. Areola payudara
akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit ibu,
menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh
dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya.
5)     
Menyusu. Akhirnya bayi menemukan puting susu ibunya, membuka mulut lebar-lebar, dan
melekat dengan baik serta mulai menyusu.
Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
1)      Bayi kedinginan-tidak benar
Berdasarkan
hasil pnelitian Dr.Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang
melahirkan menjadi 1° C lebih panas daripada suhu dada ibu yang tidak
melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu
akan turun 1° C. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2° C untuk
menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik
bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal.
2)      Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui
bayinya-tidak benar.
Seorang ibu
jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. Keluarnya
oksitosin saat kontak kulit ke kulit seta saat bayi menyusu dini membantu
menenangkan ibu.
3)     
Tenaga kesehatan kurang
tersedia-tidak masalah
Saat bayi di
dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan
sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk manjaga bayi
sambil memberi dukungan pada ibu.
4)     
Kamar bersalin atau kamar
operasi sibuk-tidak masalah
Dengan bayi di
dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. Beri
kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu
dini.
5)     
Ibu harus dijahit-tidak masalah
Kegiatan
merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit adalah bagian
bawah tubuh ibu.
6)     
Suntikan vitamin K dan tetes
mata untuk mencegah penyakit gonore harus segera diberikan setelah lahir-tidak
benar.
Menurut American
College of Obstetrics and Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007),
tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi
menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.
7)      Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan
diukur-tidak benar.
Menunda memandikan pada bayi berarti menghindarkan hilangnya panas
badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan melindungi
kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir.
Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.
8)     
Bayi kurang siaga-tidak benar
Justru pada 1-2
jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu, bayi tidur
dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak
kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk
Bonding.
9)     
Kolostrum tidak keluar atau
jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain 
(cairan prelaktal)-tidak benar.
Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi
dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.
10)  
Kolostrum tidak baik, bahkan
berbahaya untuk bayi-tidak benar
Kolostrum
sangat diperlukan untuk tumbuh-kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama
dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan
mematangkan dinding usus yang masih muda. (Roesli Utami, 2008:28-30).
DAFTAR PUSTAKA
              Suparyanto.
2011. Inisiasi Menyusu Dini. Diunduh
pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2013 pukul 14.30 WITA
Tika. 2012. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini. Diunduh
pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2013 pukul 14.30 WITA
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar