Selasa, 21 Januari 2014

INISIASI MENYUSU DINI (IMD)



Pengertian IMD
Inisiasi menyusu dini adalah permulaan yang awal sekali dimana bayi diberi kesempatan menyusu atau mencari puting payudara dengan cara merangkak di dada ibu ( Khasanah,2011 )
Arti ‘inisiasi menyusu dini (Early initiation) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan sebagai cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara (Roesli Utami, 2008).

Prinsip IMD
Prinsip dalam Inisiasi Menyusu Dini ( IMD) adalah bayi diberikan kesempatan untuk mengembangkan instingnya dalam menyusu kepada ibunya. Setiap bayi lahir memiliki insting dan refleks yang sangat kuat pada satu jam pertama kelahirannya. Lebih dari 1 jam maka refleks bayi akan menurun dan baru menguat kembali setelah 40 jam. Jadi, sangatlah penting agar tidak melewatkan waktu 1 jam pertama ini.

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini
1)      Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara.
2)      Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi.
3)      Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-bakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya.
4)      Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena 1 – 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.
5)      Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhsn fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
6)      Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan lebih lama disusui.
7)      Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
8)      Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi , penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi,. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.
9)      Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. Bahkan, ayah mendapat kesempatan mengazankan anaknya di dada ibunya. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang amat indah. (Roesli Utami, 2008:13-14).
10)  Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama kehidupannya (Ghana, 2004).
11)  Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
12)  Menunjang perkembangan koknitif
13)  Mencegah perdarahan pada ibu
14)  Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika & Indarwati, 2010)
Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini
  1. Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal kehamilan
  2. Informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi menyusu dini
  3. Tempat bersalin dan tenaga kesehatan.
Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia berhasil menemukan puting susu ibunya dan menyusu:
1)      30 – 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan.
2)      45 – 60 menit selanjutnya. Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting susu ibu. Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan kedua tangan bayi pada saat bayi baru lahir.
3)      Mengeluarkan liur. Saat bayi siap dan menyadari adanya makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liur.
4)      Bergerak ke arah payudara. Areola payudara akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu. Bayi akan menjilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya.
5)      Menyusu. Akhirnya bayi menemukan puting susu ibunya, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu.
Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
1)      Bayi kedinginan-tidak benar
Berdasarkan hasil pnelitian Dr.Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1° C lebih panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1° C. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2° C untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal.


2)      Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya-tidak benar.
Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit seta saat bayi menyusu dini membantu menenangkan ibu.
3)      Tenaga kesehatan kurang tersedia-tidak masalah
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk manjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.
4)      Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk-tidak masalah
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.
5)      Ibu harus dijahit-tidak masalah
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.
6)      Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore harus segera diberikan setelah lahir-tidak benar.
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.

7)      Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur-tidak benar.
Menunda memandikan pada bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai.
8)      Bayi kurang siaga-tidak benar
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih untuk Bonding.
9)      Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain 
(cairan prelaktal)-tidak benar.
Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu.
10)   Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi-tidak benar
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh-kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda. (Roesli Utami, 2008:28-30).







DAFTAR PUSTAKA

              Suparyanto. 2011. Inisiasi Menyusu Dini. Diunduh pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2013 pukul 14.30 WITA

Tika. 2012. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini. Diunduh pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2013 pukul 14.30 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar