Amniotomi adalah
pemecahan selaput ketuban bila ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap,
setelah dilakukan pemecahan selaput ketuban maka lakukan  pemeriksaan air ketuban antara lain : warna
air ketuban saat dilakukan amniotomi, jika terjadi pewarnaan mekonium pada air
ketuban maka lakukan persiapan pertolongan bayi setelah lahir karena hal
tersebut menunjukkan adanya hipoksia janin dalam lahir atau selama proses
persalinan.
Pecahnya ketuban
terjadi secara spontan dalam kala satu persalinan, terutama mendekati pembukaan
serviks lengkap. Pecah ketuban yang disengaja ( amniotomi) meningkatkan
frekuensi dan lama kontraksi uterus, dan biasanya dilakukan untuk menginduksi
atau mempercepat persalinan jika kala satu berjalan lambat, terutama pada paruh
kedua kala satu persalinan. Amniotomi diawali dengan pemeriksaaan dalam, dengan
kait amnion dimasukkan di bawah tuntunan jari pemeriksa ke tonjolan ketuban
didepan bagian terendah janin.
Hati- hati untuk
melakukan amniotomi pada polihidramnion, presentasi muka, tali pusat terkemuka
dan vasa previa. Setelah amniotomi DJJ harus diperiksa pada saat kontraksi dan
sesudah kontraksi uterus. Apabila ada kelainan DJJ (< 100 atau > 180 DJJ
per menit) menandakan adanya suspek gawat janin. Jika kelahiran bayi diperkirakan
tidak terjadi dalam 18 jam, konsultasikan pada dokter untuk pemberian
antibiotika pencegahan seperti penicillin G 2 juta unit IV atau ampicilin 2 g
IV (ulangi tiap 6 jam sampai kelahiran). Jika pasien tidak ada tanda-tanda
infeksi sesudah kelahiran, antibiotika dihentikan. Jika proses persalinan yang
baik tidak terjadi 1 jam setelah amniotomi, konsultasi dokter untuk pemberian
oksitosin. Pada persalinan dengan masalah misalnya sepsis atau eklamsia, infuse
oksitosin dilakukan bersamaan dengan amniotomi. 
1.     
 Indikasi Amniotomi
Indikasi
amniotomi menurut Manuaba (2007) dan Sumarah (2008):
·        
Pembukaan lengkap
·        
Pada kasus solution placenta
·        
Akselerasi persalinan
·        
Persalinan pervaginam dengan
menggunakan instrument
2.     
 Keuntungan Tindakan
Amniotomi
·        
Untuk melakukan pengamatan ada
tidaknya mekonium
·        
Menentukan punctum maksimum DJJ
akan lebih jelas
·        
Mempermudah perekaman pada saat
pemantauan janin
·        
Mempercepat proses persalinan
karena mempercepat proses pembukaan serviks.
3.     
Kerugian Tindakan
Amniotomi
·        
Dapat menimbulkan trauma pada
kepala janin yang mengakibatkan kecacatan pada tulang kepala akibat dari
tekanan deferensial meningkat
·        
Dapat menambah kompresi tali
pusat akibat jumlah cairan amniotik berkurang.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusmiyati,
yuni.2010.Penuntun Praktikum Asuhan Persalinan.Yogyakarta:Fitramaya Yogyakarta
Rukiyah  Ai Yeyeh, dkk.2009.Asuhan Kebidanan 2
Persalinan.Jakarta:CV. Trans Info Media
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar