Status gizi merupakan hal
yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat
berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan
dan perkembangan janin.
Tambahan asupan gizi pada ibu hamil
diperlukan untuk ibu maupun janinnya. Asupan gizi bagi janin diperlukan untuk
pematangan organ janin, pembentukan
plasenta, menambah volume darah
dan cairan amnion. Sedangkan untuk ibu dibuat sebagai cadangan (baik dalam
bentuk protein maupun lemak) untuk keperluan sewaktu melahirkan maupun pada
masa menyusui.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi gizi ibu hamil
a.    Umur
b.    Berat badan
c.    Suhu lingkungan
d.    Aktivitas
e.    Status kesehatan
f.     Pengetahuan zat gizi dalam makanan
g.    Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
h.    Status ekonomi
i.     
Makanan
bumil
j.     
Status
gizi bumil
Kebutuhan zat gizi
pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
a.   
Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian
asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak,
kelainan neural, spina bifida dan anencepalus, baik pada ibu hamil yang normal
maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah
merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta. Minimal pemberian
suplemen asam folat dimulai dari dua bulan sebelum konsepsi dan berlanjut
hingga tiga bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif
adalah 500 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan untuk kelompok dengan faktor
resiko adalah 4 mg/hari.
b.    Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya
difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi
dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan
kematian perinatal. Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.   
Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin dan
untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir
kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d.    Zat
besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah
atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel
darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320
mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi
adalah adanya perubahan volume darah atau hydranemia (peningkatan sel darah
merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya
tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tannin atau pitat yang
menghambat penyerapan zat besi.
e.    Kalsium
Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f.    
Pemberian suplemen vitamin terutama pada
kelompok beresiko penyaikt seksual (IMS) dan dinegara dengan musim dingin yang
panjang.
g.    Pemberian
yodium pada daerah dengan endemik kretinisme.
h.    Tidak
ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium, dan minyak ikan selama
hamil.
| 
Makanan | 
Ibu
  Normal | 
Ibu
  Hamil | 
| 
Kalori
  (kal) | 
2.500 | 
2.780 | 
| 
Protein
  (gram) | 
60 | 
72 | 
| 
Kalsium
  (gram) | 
0,8 | 
1,5 | 
| 
Feerum
  (Fe) (mg) | 
12 | 
15 | 
| 
Vitamin
  A (IU) | 
5.000 | 
5.200 | 
| 
Vitamin
  B (mg) | 
1,5 | 
1,7 | 
| 
Vitamin
  C (mg) | 
70 | 
80 | 
| 
Vitamin
  D (SI) | 
2,2 | 
2,5 | 
| 
Riboflavin | 
15 | 
18 | 
| 
Asam
  Nikotin | 
600 | 
Rata-rata kenaikan berat badan selama
hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi
kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut :
a.   
Kenaikan berat badan trimester I kurang lebih
1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan
ibu. 
b.   
Kenaikan berat badan trimester II adalah 3 kg
atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60 % dan kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan
jaringan pada ibu.
c.   
Kenaikan berat badan trimester III adalah 6
kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini karena
pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.
     Gizi sangat berpengaruh pada
tumbuh kembang otak. Pertumbuhan otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama
pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua adalah 30 minggu sampai 18
bulan setelah bayi lahir (perinatal).
     Penilaian status gizi ibu
hamil dapat ditentukan dari :
a.  Berat
badan dilihat dari Quatelet atau body mass index (Index Masa Tubuh = IMT).
Ibu hamil dengan
berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan,
berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko
atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga
terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian index masa tubuh diperoleh dengan
memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan
dalam meter kuadrat. Indikator penilaian untuk IMT adalah sebagai berikut :
| 
Nilai IMT | 
Kategori | 
| 
Kurang dari 20 | 
Underweight/dibawah normal | 
| 
20-24,9 | 
Desirable/normal | 
| 
25-29,9 | 
Moderate obesity/gemuk/lebih dari normal | 
| 
Over 30 | 
Severe obesity/sangat gemuk | 
b.  Ukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA)
Standar minimal untuk
ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5
cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang
Energi Kronis (KEK).
c.  Kadar
hemoglobin (HB)
Konsentrasi
hemoglobin di bawah 5g/dl meningkatkan risiko kematian secara signifikan pada
ibu dan bayi oleh karena efek hipoksia dan anemia pada sistem kardiovaskuler. Definisi anemia yang direkomendasikan Centers and Prevention
adalah kadar hemoglobin atau hematokrit yang diukur dibawah persentil 5 dari nilai
normalwanita hamil. Kehamilan trimester I kadar hemoglobin 11g/dl, trimester II
kadar hemoglobin 10,5g/dl sedangkan untuk trimester III hemoglobin 11g/dl.
Cara diet yang biasa dilakukan ibu biasanya
berpengaruh pada saat hamil dan keluarganya, diantaranya:
a.   
Diet dari wanita pada masa anak sampai dewasa
dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya baik secara fisik maupun mental untuk
persiapan menjadi ibu.
b.   
Kesehatan diri wanita sebelum hamil akan
mempengaruhi kehamilannya, diet yang kurang baikberpengaruh pada keabnormalan
janin misalanya pemenuhan asam folat yang kurang menyebabkan sfina bifida.
c.   
Diet nutrisi yang baik dan seimbang akan
menghasilkan kesehatan yang baik dan akan meningkatkan kekebalan dari penyakit
dan atau infeksi.
Jika selama hamil ibu tidak memperoleh
nutrisi yang adekuat maka akan mempengaruhi kondisi ibu dan janin :
a.    Pengaruh
pada ibu
Meningkatkan kejadian
anemia, aborsi, preeklamsia
dan eklamsia, perdarahan
antepartum, persalinan premature, perdarahan post-partum serta infeksi dan
komplikasi lainnya. Selain itu,akan menyebabkan proses laktasi yang tidak
adekuat karena mal nutrisi, juga
menimbulkan ketosis karena muntah,diare dan gangguan metabolik.
b.    Pengaruh
pada janin dan bayi baru lahir
Dalam uterus,hal ini akan
menyebabkan mal formasi, infeksi, IUGR, IUFD.
Meningkatkan terjadinya kematian perinatal. Pada bayi baru lahir,  meningkatkan
kejadian premature, bayi
keci masa kehamilan dengan gangguan neurologi, feeding
problem, kelaparan, kekurangan
vitamin dan mineral, kwasiorkhor, infeksi gastrointestinal dan paru-paru.
Terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian neonatal dan infant.
Selama
pemeriksaan kehamilan, bidan
melakukan pengkajian terhadap status gizi ibu hamil yang meliputi :
a.      
Berat badan ibu sebelum hamil dan saat hamil.
b.     
Tinggi badan.
c.      
Kebiasaan diet (asupan nutrisi yang
adekuat,cara pengolahan makanan).
d.     
Kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang.
e.      
Kelainan dalam diet
(anorexia/bulimia,vegetarian,alergi terhadap makanan tertentu).
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar