Selasa, 21 Januari 2014

KONSEP TUMBUH KEMBANG




A.    PENGERTIAN
Peristiwa tumbuh kembang pada anak meliputi seluruh proses kejadian sajak terjadi pembuahan sampai masa dewasa. Ciri tumbang yang utama adalah bahwa dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ tubuh. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sebenarnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
1.      Pertumbuhan
a.       Bertambahnya jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Wong, 1991 )
b.      Perubahan dalam ukuran/nilai yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan ( Nelson, 2000 )
c.       Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, Kg) ukuran panjang (cm, meter) ( Soetjiningsih, 1995 )
2.      Perkembangan
a.       Bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar ( Wong, 1991 )
b.      Mencakup aspek-aspek lain dari diferensiasi bentuk / fungsi termasuk perubahan emosi atau social yang sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan ( Nelson, 2000 )
c.       Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih, 1995 )
Kesimpulan :
Pertumbuhan : mempunyai dampak terhadap aspek fisik
Perkembangan : berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu.

B.     CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG
Tumbuh kembang anak dimulai sejak pembuahan sampai dewasa :
1.      Dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
Terjadi sejak dalam kandungan dan setelah kelahiran.
2.      Pada periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan yang berlainan diantara organ-organ.
Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat :
a)      Masa janin
b)      Masa bayi (0-1 tahun)
3.      Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya.
4.      Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system saraf pusat.
5.      Aktivitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
6.      Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal dimana langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala.
7.      Reflek primitif seperti reflex memegang akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.   

C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI TUMBUH KEMBANG.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang ( Soetjiningsih, 1998 )
1.      Faktor Genetik
Merupakan hal yang paling dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor genetic yang terdapat dalam sel telur yang telah dibuahi dapat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Yang termasuk faktor geneti antara lain : faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. Gangguan pertumbuhan di Negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetic. Sedangkan pada Negara yang berkembang selain diakibatkan oleh faktor genetic jga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak sebelum mencapai usia balita.
2.      Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya potensi tumbuh kembang yang baik.


a.      Pranatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari pebuahan sampai lahir, antara lain adalah :
1)  Gizi ibu pada waktu hamil
 Gizi ibu pada saat sebelum hamil maupun saat hamil menentukan berat badan bayi saat lahir. Jika gizi ibu jelek maka bayi yang dilahirkan sering BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah ) atau mati dan abortus. Gizi ibu jelek juga mempengaruhi pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir danbayi mudah terkena infeksi.
2)  Mekanisme
Proses kelahiran, posisi janin dalam uterus, trauma dan jumlah cairan ketuban juga ikut menentukan hasil tumbuh kembang.
3)  Zat kimia / toksin
Pada saat ibu hamil harus diperhatikan betul apa saja yang dimakan / diminum ibu, mengingat masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap obat-obatan yang dapat menyebabkan kelainan bawaan, obat-obatan tersebut adalah : thalidomide dan obat-obatan anti kanker. Demikian juga ibu hamil yang merokok, minum alcohol / kronis dan keracunan logam berat sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental.


4)  Endokrin
Hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin adalah somatoropin, plasenta, tiroid dan insulin.
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetis yang hamil sedangkan pertumbuhan susunan saraf pusat dapat menyebabkan retardasi mental.
5)  Radiasi
Radiasi pada umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, microsefali dan cacat bawaan.
6)  Infeksi
Infeksi intra uterin sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH ( Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalo virus, Herpes simplek ).
7)  Stress
Stress yang dialami ibu saat hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain faktor kejiwaan.
8)  Imunitas
Ketidak cocokan rhesus dan golongan darah ibu dan janin yang dikandungnya sering menyebabkan abortus, kern ikterus.
9)  Anoksia embrio
Bila terjadi gangguan pada plasenta atau tali pusat dapat menurunkan oksigenasi pada janin menyebabkan janin lahir dengan BBLR.
b.            Postnatal
1)      Faktor Biologis
a)      Ras / suku bangsa
Pertumbuhan somatic dipengaruhi oleh ras / suku bangsa. Ras kulit putih pertumbuhan somatic lebih tinngi dari pada bangsa asia.
b)      Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan. Sebabnya secara pasti belum diketahui.
c)      Umur
Masa balita adalah rawan, mudah sakit dan mudah kurang gizi.
d)     Gizi
Tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh makanan untuk menentukan standar gizinya. Kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan untuk tumbuh.
e)      Perawatan Kesehatan
Perawatan Kesehatan yang teratur sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak terutama pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak. 


f)       Kepekaan terhadap infeksi
Imunisasi untuk bayi atau anak sangat penting agar anak terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan sebelum umur 1 tahun sudah mendapatkan BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali, Hepatitis 3 kali dan campak.
g)      Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit kronis akan terganggu tumbuh kembangnya.
h)      Fungsi metabolisme
Proses metabolisme setiap anak berbeda tergantung dari umur dan kebutuhan.
i)        Hormon
(1)   Growth Hormon
Pengatur utama pertumbuhan somatic terutama kerangka.
(2)   Tiroid Hormon
Penting pada tumbuh kembang anak karena mempunyai fungsi pada metabolisme protein, KH dan lemak. Metabolisme tulang dan pertumbuhan otak  tergantung hormone tiroid dalam kadar yang cukup.
Difesiensi hormon tiroid mengakibatkan retardasi fisik dan mental yang kalau berlangsung terlalu lama dapat menjadi permanent. Hipertirodesme mengakibatkan gangguan kardiovaskuler, metabolisme, otak, mata, seksual.
(3)         Glukokortiroid
Efek dari kortison sebagai anti anabolic. Jika kortison berlebihn mengakibatkan pertumbuhan terhambat dan osteoporosis.
(4)         Hormon Seks
   Mempunyai peranan dalam fertilitas dan reproduksi.
2)      Faktor fisik
Yang termasuk faktor fisik disini antara lain :
a)      Cuaca, geografis musim kemarau, bencana alam, gagal panen sehinga banyak anak kurang gizi yang berdampak pada tumbuh kembang anak.
b)      Sanitasi
Sanitasi lingkungan yaitu kebersihan perorangan maupun kebersihan lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Jika kebersihan kurang, anak sering sakit sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
c)      Keadaan rumah
Struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Keadaan perumahan yang layak dengan kontruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan penghuninya.
d)     Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi.
3)       Faktor psikososial
a)      Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang / tidak mendapat stimulasi.
b)       Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya.
c)      Ganjaran atau hukuman yang wajar
Kalau anak berbuat benar maka wajib kita memberi ganjaran. Ganjaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan, yang penting hukuman harus diberikan secara objektif, disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak, sehingga anak tahu mana yang baik dan tidak,akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak.
d)     Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak itu bergaul.
e)      Stress
Stress juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, dan nafsu makan menurun.
f)       Sekolah
Anak yang mendapatkan kesempatan pendidikan yang baik diharapkan dapat meningkatkan tarap hidup anak-anak tersebut.
g)      Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang tua, agar nanti menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya kepada orang lain.

h)      Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya sehingga komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan. Interaksi tidak ditentukan oleh berapa lama kita bersama anak, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
4)      Faktor  keluarga dan adat istiadat
Keluarga dan adat istiadat juga ikut berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, misalnya :
a)      Pekerjaan orang tua
Pendapat keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak.
b)      Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama cara mengasuh anak yang baik, bagaimana menjaga ksehatan anaknya dan pendidikannya.

c)      Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak, juga keluarga yang keadaan social ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih saying yang diterima anak, apalagi kalau jarak anak terlalu dekat, sedangkan pada keluarga dengan social ekonomi yang kurang akan mengakibatkan selalu kurangnya kasih sayang dan perhatian juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahanpun tidak terpenuhi.
d)     Jenis kelamin dalam keluarga
Pada masyarakat tradisional, wanita maupun status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, demikian pula dengan pendidikan, masih banyak ditemukan wanita yang buta huruf.
e)      Stabilitas rumah tangga
Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis.
f)       Kepribadian ayah / ibu
Kepribadian ayah / ibu yang terbuka pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila dibanding dengan mereka yang kepribadiannya tertutup.
g)      Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu
Adat istiadat yang berbeda di setiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
h)      Agama
Pengajaran agama harus lebih diutamakan pada anak-anak sedini mungkin, karena dengan memahami agama akan menentukan umatnya untuk berbuat kebaikan.
i)        Urbanisasi
Salah satu dari dampak urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahnya.
j)        Kehidupan politik
Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

D.    PERKEMBANGAN MENTAL
GERAKAN-GERAKAN KASAR & HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA
1.      Perkembangan anak balita
a.       Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja
b.      Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan :
1)      Kesehatan & gizi yang baik daripada ibu hamil, bayi dan anak prasekolah
2)      Stimulasi/rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuantitas
c.       Keluarga dan KIA-KB mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental social anak balita
2.      Dari lahir sampai 3 bulan :
a.       Belajar mengangkat kepala
b.      Belajar mengikuti obyek dengan matanya
c.       Melihat kemuka orang dengan tersenyum
d.      Bereaksi terhadap suara/bunyi
e.       Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak.
f.       Menahan barang yang dipegangnya
g.      Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
3.      Dari 3 sampai 6 bulan :
a.       Mengangkat kepala 90 derajat dan nmengangkat dada dengan bertopang tangan
b.      Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
c.       Menaruh benda-benda di mulutnya
d.      Berusaha memperluas lapangan pandangan
e.       Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
f.       Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
4.      Dari 6 sampai 9 bulan :
a.       Dapat duduk tanpa dibantu
b.      Dapat tengkurep dan berbalik sendiri
c.       Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d.      Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e.       Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f.       Bergembira dengan melempar benda-benda
g.      Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
h.      Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain
i.        Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
5.      Dari 9 sampai 12 bulan :
a.       Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b.      Dapat berjalan dengan dituntun
c.       Menirukan suara
d.      Mengulang bunyi yang didengarnya
e.       Belajar menyatakan satu atau dua kata
f.       Mengerti perintah sederhana atau larangan
g.      Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
h.      Berpartisipasi dalam permainan
6.      Dari 12 sampai 18 bulan :
a.       Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
b.      Menyusun 2 atau 3 kotak
c.       Dapat mengatakan 5-10 kata
d.      Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
7.      Dari 18 sampai 24 bulan :
a.       Naik turun tangga
b.      Menyusun 6 kotak
c.       Menunjuk mata dan hidungnya
d.      Menyusun dua kata
e.       Belajar makan sendiri
f.       Menggambar garis di kertas atau pasir
g.      Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/kencing
h.      Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
i.        Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
8.      Dari 2 sampai 3 tahun :
a.       Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
b.      Membuat jembatan dengan 3 kotak
c.       Mampu menyusun kalimat
d.      Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
e.       Menggambar lingkaran
f.       Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
9.      Dari 3 sampai 4 tahun :
a.       Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
b.      Berjalan pada jari kaki
c.       Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
d.      Menggambar garis silang
e.       Menggambar orang hanya kepala dan badan
f.       Mengenal 2 atau 3 warna
g.      Bicara dengan baik
h.      Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
i.        Banyak bertanya
j.        Bertanya bagaimana anak dilahirkan
k.      Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang
l.        Mendengarkan cerita-cerita
m.    Bermain dengan anak lain
n.      Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
o.      Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
10.  Dari 4 sampai 5 tahun :
a.       Melompat dan menari
b.      Menggambar segi empat dan segi tiga
c.       Pandai bicara
d.      Dapat menghitung jari-jarinya
e.       Dapat menyebut hari-hari dalam minggu
f.       Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
g.      Minat kepada kata baru dan artinya
h.      Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
i.        Mengenal 4 warna
j.        Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
k.      Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
11.  Pendidikan/stimulasi yang perlu diberikan :
a.       Akademik sederhana; pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b.      Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
c.       Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d.      Menyanyi, menggambar
e.       Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
f.       Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
g.      Menggambar
h.      Membuat permainan dari kertas
i.        Bermain musik
j.        Mengenal tugas, larangan-larangan
k.      Aktivitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar, kontrol buang air kecil)
E.     CARA MENILAI/INDIKATOR TUMBUH KEMBANG BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
1.      Pengukuran antropometri
a.       Antropos            : Tubuh
b.      Mentros              : Ukuran
c.       Antropometri     : Ukuran dari tubuh
2.      Penilaian perkembangan
a.       Menggunakan DDST
3.      Penilaian Pertumbuhan Fisik Berat Badan
a.       Bayi cukup bulan                   : Berat badan lahir kembali hari ke 10
b.      Umur 5 bulan                         : 2 x BBL
c.       Umur 1 tahun                        : 3 x BBL
d.      Umur 2 tahun                        : 4 x BBL
e.       Masa pra sekolah                   : 2 Kg/tahun
f.       Masa pre adolesent growth   : 3-3,5 Kg/tahun
g.      Masa adolesent growth         :
1)      Perempuan : cepat mulai 8 tahun – 18 tahun
2)      Laki-laki     : mulai 10 tahun – 20 tahun
4.      Kenaikan Berat Badan Anak Tahun Pertama
a.       Triwulan I         : 700 – 1000 Gr/bulan
b.      Triwulan II       : 500 – 600 Gr/bulan
c.       Triwulan III      : 350 – 450 Gr/bulan
d.      Triwulan IV      : 250 – 350 Gr/bulan
5.      Perkiraan BB Anak
a.       Lahir                      : 3 – 3,25 kg
b.      3 – 12bulan           : umur (bulan) + 9  =  n + 9
                                                        2                       2
                                             
c.       1 – 6 tahun                        : umur (tahun) X 2 + 8 = 2n + 8
6.      Perkiraan Tinggi Badan Dalam Sentimeter
a.       TB lahir + 50 cm
b.      Perkiraan TB anak :
Umur 1 tahun        : 1,5 X TB lahir
Umur  4 tahun       : 2 X TB lahir
Umur 6 tahun        : 1,5 X TB 1 tahun
Umur 13 tahun      : 3 X TB lahir
Dewasa                 : 3,5 X TB lahir (2 XTB 2 tahun)
7.      Lingkar Kepala
a.       Lahir : 34 cm
b.      Lingkar kepala lebih besar dari lingkar dada
c.       6 bulan      :  44 cm
d.      1 tahun      :  47 cm
e.       2 tahun      :  49 cm
f.       dewasa      :  54 cm
g.      Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak
h.      Pertumbuhan otak tercepat terjadi pada trimester III kehamilan sampai 5 – 6 bulan pertama setelah lahir.
i.        Berat otak BBL : ¼ berat otak dewasa tetapi jumlah sel 2/3 jumlah sel otak orang dewasa.

PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK

Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik :
1.      Ukuran Antropometri
Berat Badan
      Merupakan ukuran antropometri yang terpenting, dipakai pada semua kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak.
      Terdapat fluktuasi wajar akibat masukan makanan dan minuman dengan keluaran melalui urine, feses, keringat. Besarnya flutuasi tergantung pada kelompok umur dan bersifat sangat individual yang berkisar antara 100 – 200 gram sampai 500 – 1000 gram bahkan lebih sehingga dapat mempengaruhi hasil penilaian.
      Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya meconium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya produk ASI yang belum lancar. Umumnya, berat badan akan kembali mencapai berat lahir pada hari ke sepuluh.
Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untuk :
1.      Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi, baik yang akut maupun kronis, tumbuh kembang dan kesehatan.
2.      Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit.
  1. Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang telah ditera (distandardisasi/dikalibrasi) secara berkala. Timbangan yang digunakan dapat berupa dacin atau timbangan injak.
2.      Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal tersebut dilakukan dengan posisi berbaring. Untuk anak yang berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri.
Cara pengukuran berat badan anak adalah :
1.      Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2.      Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.
Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas timbangan injak tanpa dipegangi.
3.      Ketika menimbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas di ats tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4.      Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang.
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :
BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu
5.      Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6.      Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang, atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berat badna anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning, atau merah.

Tinggi badan
      Merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian malambat dan menjadi pesat kembali (pasca tumbuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18 – 20 tahun.
Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya dikelompokkan menjadi untuk usia kurang dari 2 tahun dan usia 2 tahun atau lebih. Pengukuran tinggi badan pada anak usia kurang dari 2 tahun adalah sebagai berikut :
1.      Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).
2.      Baringkan anak terlentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada meja (posisi ekstensi).
3.      Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur), lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
4.      Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.
Cara pengukuran tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau lebih adalah sebagai berikut :
1.      Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong, punggung, dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertical dan menempel pada alat pengukur.
2.      Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
2.      Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan Fisik .
  1. Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggota, juga diperhatikan apa ada edema / tidak.
  1. Jaringan otot.
  2. Jaringan lemak.
  3. Rambut.
  4. Gigi.
3.      Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan Laboratorium.
4.      Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan Radiologis.

PENILAIAN PERKEMBANG ANAK

PENDAHULUAN
            Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula skrening untuk mengetahui penyakit –penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnose maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya, banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya pula bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya. Bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat mengakibatkan cacat permanent yang tidak seharusnya dapat dihindari.
            Penting untuk memahami bahwa dengan skrening dan mengtahui adanya masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrening hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari, yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian. Sehingga masih diperlukan amanesis yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosis dapat dibuat, supaya intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
TUJUAN
1.      Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal yang merupakan risiko terjadinya kelainan perkembangan tersebut.
2.      Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau konseling genetik.
3.      Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke center yang lebih tinggi.
TAHAP-TAHAP PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
1.      Anamnesis.
Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui.
2.      Skrening gangguan perkembangan anak.
Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrument-instrumen untuk skrening guna mengetahui kelainan perkembangn anak. Misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Development Screening Test), tes IQ, atau tes psikologik lainnya.
3.      Evaluasi lingkungan anak.
Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetic dengan lingkungan bio-fisiko-psikososial. Oleh karena itu untuk deteksi dini, kita juga harus melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut. Misalnya dapat digunakan HSQ (Home Screening Questionnaire).
4.      Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak.
Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun - 3 tahun dengan kartu gambar dari Allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. juga diperiksa apakah ada strabismus dan selanjutnya diperiksa kornea dan retinanya.
Sedangkan skrining pendengaran anak, melalui anamnesis atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya. Disamping itu dilakukan juga pemeriksaasn bentuk teling, hidung mulut dan tenggorokan untuk mengetahui kelainan bawaan.
5.      Evaluasi bicara dan bahasa anak.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas-batas yang normal atau tidak. Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada/tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya.
6.      Pemeriksaan fisik
Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik, agar diketahui apabila terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Misalnya berbagai sindrom, penyakit jantung bawaan, tanda-tanda penyakit defesiensi.
7.      Pemeriksaan neurologi.
Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan-keadaan yang diduga dapat mengakibatkan gangguan neurology, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian dilakukan tes/pemeriksaan neurology yang teliti, maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan misalnya kalau ada lesi intracranial, palsi sertebri, neuropati periper, penyakit-penyakit degeratif dan sebagainya.
8.      Evaluasi penyakit-penyakit metabolik.
Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit-penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai adanya penyakit metabolik apabila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda-tanda klinis seperti rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketonuria), ataksia yang intermiten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai dengan kecurigaan kita.

9.      Integrasi dari hasil penemuan
Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut di atas, dibuat suatu kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana prognosisnya.
Tingkat Perkembangan
            Banyak “ milestone “ pokok yang harus diketahui dalam taraf perkembangan seorang anak. ( milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu ), misalnya :
4 – 6 minggu               : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1 –                              2 minggu kemudian.
12 – 16 minggu           :  - menegakkan kepala, tengkurap sendiri.
                                       - menoleh kearah suara.
                                       - memegang benda yang ditaruh ditangannya.
20 minggu                   :  meraih benda yang didekatkan kepadanya.
26 minggu                   : - dapat memindahkan benda dari satu tangan         ketangan lainnya.
                                        -  Duduk dengan bantuan
                                        -  makan biscuit sendiri.
9 – 1 0 bulan               :  -  menunjuk dengan jari telunjuk.
                                       -  memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk.
                                       -  merangkak
                                       -  bersuara da ….. da ……
13 bulan                      :  -  berjalan tanpa bantuan.
                                      - mengucapkan kata-kata tunggal.
            Dengan kita mengetahui berbagai “ milestone “ pokok ini, maka kita dapat mengetahui apakah seseorang anak perkembangan terlambat ataukah masih dalam batas-batas normal.
            Kalau ada kecurigaan, kita dapat melakukan tes skrining antara lain dengan DDST, sehingga deteksi dini dan intervensi dapat dilakukan, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.
            Frankenburg dkk. ( 1981 ) melalui DDST ( Denver Development Screening Test ) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1.      Personal social ( kepribadian / tingkah laku social ). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri. Bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2.      Fine motor adaptive ( gerak motorik halus )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu  saja dan dilakukan otot-otot kecil,  tetapi melakukan koordinasi yang cermat. Miasalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda dll.
3.      Language ( bahasa )
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

4.      Gross motor ( perkembangan motorik kasar )
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

F.     STIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH               

Pendahuluan
à Anak normal / sehat    à melalui tahap perkembangan

à perlu adanya stimulasi            perkembangan optimal

Meliputi beberapa aktifitas untuk merangsang perkembangan anak, seperti:
·                     Latihan gerak
·                     Berbicara
·                     Berfikir
·                     Kemandirian & sosialisasi
Dapat dilakukan : orang tua / keluarga.
Stimulasi dilakukan pada setiap kesempatan dan disesuiakan dengan umur dan prinsip stimulasi.

Prinsip pemberian stimulasi :
·                     Stimulasi merupakan ungkapan rasa kesih sayang, bermain dengan anak berbahagia bersama.
·                     Stimulasi dilaksanakan bertahap & berkelanjutan dan mencakup 4 bidang kemampuan berkembang
·                     Stimulasi dimulai dari tahap yang sudah dicapai oleh anak.
·                     Stimulasi dilaksanakan wajar, tanpa paksaan / hukuman / marah bila anak tidak berhasil, beri pujian bila anak berhasil.
·                     Stimulasi dilengkapi dengan alat bantu sederhana dan mudah didapat, misalnya mainan dibuat sendiri, alat / benda yang ada dilingkungan

Bidang kemampuan perkembangan yang dipantau dan distimulasi :  
·                     Kemampuan bergaul & mandiri ( BM )
·                     Kemampuan berbicara, berbahasa dan kecerdasan ( BBK )
·                     Kemampuan gerak kasar ( GK )
·                     Kemampuan gerak halus ( GH )

Bayi  0 – 3 bulan
Tugas perkembangan :
1.      Dapat menggerakkan kedua lengan dan kaki sama mudah nya ( GK )
2.      Bereaksi dengan melihat kearah sumber cahaya ( GH )
3.      Mengoceh dan bereaksi terhadap suara ( BBK )
4.      Bereaksi senyum terhadap ajakan ( BM )



Stimulasi yang diperlukan :
1.      GK
Latih bayi mengangkat kepala pada posisi tengkurap & memperlihatkan benda bergerak.
2.      GH
Latih bayi menggenggam benda kecil.
3.      BBK
Ajaklah berbicara mendengarkan berbagai suara ( suara burung, radio dan lain-lain.)
4.      BM
Ajaklah bayi anda berbicara dengan lembut, dibuai, dipeluk, dinyanyikan lagu dan lain-lain

Bayi umur 3 – 6 Bulan
Tugas perkembangan ( keterampilan yang harus dicapai )
  1. Menegakkan kepala pada saat tengkurap ( GK )
  2. Meraih benda yang terjangkau ( GH )
  3. Menoleh kearah sumber suara ( BBK )
  4. Mencapai benda-benda yang dipindahkan ( BM )

Stimulasi yang diperlukan pada bayi umur 3 – 6 Bulan 
1.      Bergaul dan mandiri.
Latih mencari sumber suara :
à Mainan yang menimbulkan suara.
2.      Berbicara, bahasa dan kecerdasan.
Latih bayi menirukan suara / bunyi / kata :
à Mengoceh à anak meniru.
3.       Gerak kasar
Latih bayi menyangga leher dengan kuat :
à Melatih duduk, melatih menyangga badan & kedua kaki.
4.      Gerak halus
Latih bayi meraup benda-benda halus.

Bayi umur 6 – 9 Bulan
Tugas perkembangan ( keterampilan yang harus dicapai )
  1. Ketika didudukan dapat bertahan dengan kepala tegak ( GK )
  2. Memindahkan benda dari tangan satu ketangan yang lain ( GH )
  3. Tertawa / bertiriak melihat benda-benda menarik
  4. Makan biskuit tanpa dibantu ( BM )

Stimulasi yang diperlukan pada bayi umur 6 – 9 Bulan
1.      BM
Ajak anak bermain dengan orang lain
à Kegiatan keluarga : makan bersama, jalan-jalan, rekreasi.
2.      BBK
Latih anak menirukan kata-kata, sering ajak bicara
3.      GK
Latih anak berpegangan : Latih berdiri
4.      GH
Latih anak memasukan dan mengeluarkan benda dari wadah.

Bayi umur 9 – 12 Bulan
Tugas perkembangan
  1. Berjalan dengan berpegangan ( GK )
  2. Dapat meraup benda-benda kecil ( GH )
  3. Mengatakan dua suku kata yang sama ( BBM )
  4. Bereaksi terhadap permainan “ ciluk ba “ ( BM )

Stimulasi yang diperlukan pada bayi 9 -12 Bulan
  1. GK
Latih anak berjalan sendiri.
  1. GH
Ajak anak mengelinding bola.
Gelindingkan bola kearah anak, minta anak menggelindingkan kembali.
  1. BBK
Latih anak menirukan kata-kata, kenalkan dengan kata-kata baru sambil  menunjukkan gambar.
  1. BM
Ajak anak mengikuti kegiatan keluarga.
Anak umur 12 – 18 Bulan
Tugas perkembangan
1.      Berjalan sendiri tidak jatuh ( GK )
2.      Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
3.      Mengungkapkan keinginan secara sederhana
4.      Minum sendiri  dari gelas tidak tumpah

Stimulasi yang diperlukan pada usia 12 – 18 Bulan :
1.      GK
Latih anak naik turun tangga
2.      GH
Bermain dengan anak melompat dan menagkap bola besar, kemudian bola kecil
3.      BBK
Latih anak menunjukkan dan menyebutkan nama-nama bagian tubuh.
4.      BM
Beri kesempatan pada anak untuk melepaskan pakaian sendiri.

Anak umur 18 – 24 Bulan
Tugas perkembangan
1.      Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah.
2.      Mencoret-coret dengan alat tulis.
3.      Menyebutkan bagian tubuh dan menyebut namanya.
4.      Meniru malakukan pekerjaan rumah tangga.

Stimulasi yang diperlukan :
1.      GK
Latih berdiri satu kaki, jinjit.
2.      GH
Ajari anak menggambar bulatan, garis segitiga dan gambar wajah.
3.      BBK
Latih anak mengikuti perintah sederhana
4.      BM
Latih anak agar mau ditinggalkan sementara waktu.

Anak umur 2 – 3 Tahun
Tugas perkembangan
1.      Berdiri dengan satu kaki tanpa pegangan sedikitnya 2 hitungan.
2.      Meniru membuat garis lurus.
3.      Menyatakan keinginan sedikitnya dengan 2 kata.
4.      Melepaskan pakaian sendiri.

Stimulasi yang diperlukan
1.      Latih anak melompat dengan satu kaki.
2.      Ajak anak bermain menyusun dan menumpuk balok.
3.      Latih mengenal bentuk dan warna, menghitung jumlah benda, menyebut nama.
4.      Latih cuci tangan dan kaki, serta mengeringkan sendiri.

Anak umur 3 – 4 Tahun
Tugas perkembangan :
1.      Berjalan jinjit.
2.      Membuat gambar lingkaran.
3.      Mengenal sedikitnya 1 warna.
4.      Mematuhi cara permainan sederhana.

Stimulasi :
1.      Latih melompat dengan satu kaki.
2.      Latih anak menggunting dan membuat buku cerita dan gambar.
3.      Latih anak mengenal bentuk dan warna, mengenal huruf dan angka.
4.      Latih anak mengenal sopan santun berterimakasih, cuci tangan.

Anak umur 4 – 5 Tahun
Tugas perkembangan :
1.      Berdiri dengan satu kaki.
2.      Dapat mengancing baju.
3.      Dapat bercerita sederhana.
4.      Dapat mencuci tangan sendiri.
Stimulasi :
1.      Beri kesempatan kepada anak melakukan pemainan yang memerlukan ketangkasan & kelincahan.
2.      Bantu anak belajar menggambar.
3.      Bantu anak mengerti  satu, separuh dengan membagikan kue / kertas.
4.      Latih anak untuk mandiri, misalnya : bermain ketetangga, bergaul.

Anak umur 5 – 6 Tahun
Tugas perkembangan :
2.      Menangkap bola kasti pada jarak 1 meter.
3.      Membuat gambar segi empat.
4.      Mengenal angka, huruf serta menghitung.
5.      Berpakaian sendiri tanpa bantuan.

Stimulasi :
1.      Latih anak naik sepeda, main bola ( jarak 1 meter ).
2.      Latih anak kreatif membuat sesuatu dari lilin / tanah liat.
3.      Latih anak mengenal waktu,hari,bulan,angka,huruf,menghitung angka 1 – 10.
4.      Latih anak untuk bercakap-cakap : bergaul dengan teman sebaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar