A.    PENGERTIAN
Peristiwa tumbuh kembang pada anak
meliputi seluruh proses kejadian sajak terjadi pembuahan sampai masa dewasa.
Ciri tumbang yang utama adalah bahwa dalam periode tertentu terdapat adanya
masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan
diantara organ tubuh. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa
yang sebenarnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan.
1.     
Pertumbuhan
a.      
Bertambahnya jumlah dan besar
sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur ( Wong, 1991 )
b.     
Perubahan dalam ukuran/nilai
yang memberikan ukuran tertentu dalam kedewasaan ( Nelson, 2000 )
c.      
Perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, Kg) ukuran panjang (cm, meter) ( Soetjiningsih, 1995
)
2.     
Perkembangan 
a.      
Bertambah sempurnanya fungsi
alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar ( Wong, 1991
)
b.     
Mencakup aspek-aspek lain dari
diferensiasi bentuk / fungsi termasuk perubahan emosi atau social yang sangat
ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan ( Nelson, 2000 )
c.      
Bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih, 1995 )
Kesimpulan :
Pertumbuhan : mempunyai
dampak terhadap aspek fisik
Perkembangan : berkaitan
dengan pematangan fungsi organ / individu.
B.     CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG 
Tumbuh kembang anak dimulai sejak pembuahan sampai
dewasa :
1.     
Dipengaruhi oleh faktor bawaan
dan lingkungan.
Terjadi sejak dalam kandungan dan
setelah kelahiran.
2.      Pada periode tertentu terdapat adanya masa
percepatan atau masa perlambatan yang berlainan diantara organ-organ.
Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat :
a)     
Masa janin
b)     
Masa bayi (0-1 tahun)
3.     
Pola perkembangan anak adalah
sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan
anak yang lainnya.
4.     
Perkembangan erat hubungannya
dengan maturasi system saraf pusat.
5.     
Aktivitas seluruh tubuh diganti
respons individu yang khas.
6.     
Arah perkembangan anak adalah
sefalokaudal dimana langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan
menegakkan kepala.
7.     
Reflek primitif seperti reflex
memegang akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.    
C.    FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMEPENGARUHI TUMBUH KEMBANG.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh
terhadap tumbuh kembang ( Soetjiningsih, 1998 )
1.     
Faktor Genetik
Merupakan hal yang paling dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor genetic yang terdapat dalam sel telur
yang telah dibuahi dapat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Yang
termasuk faktor geneti antara lain : faktor bawaan yang normal dan patologik,
jenis kelamin, suku bangsa. Gangguan pertumbuhan di Negara maju lebih sering
diakibatkan oleh faktor genetic. Sedangkan pada Negara yang berkembang selain
diakibatkan oleh faktor genetic jga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk
tumbuh kembang anak yang optimal, bahkan kedua faktor ini dapat menyebabkan
kematian anak sebelum mencapai usia balita.
2.     
Faktor Lingkungan 
Lingkungan merupakan faktor
yang sangat menentukan tercapai tidaknya potensi tumbuh kembang yang baik.
a.     
Pranatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin mulai dari pebuahan sampai lahir, antara lain adalah :
1) 
Gizi ibu pada waktu hamil
 Gizi ibu pada saat sebelum hamil maupun saat
hamil menentukan berat badan bayi saat lahir. Jika gizi ibu jelek maka bayi
yang dilahirkan sering BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah ) atau mati dan abortus.
Gizi ibu jelek juga mempengaruhi pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru
lahir danbayi mudah terkena infeksi.
2) 
Mekanisme
Proses kelahiran, posisi janin dalam uterus, trauma dan
jumlah cairan ketuban juga ikut menentukan hasil tumbuh kembang.
3) 
Zat kimia / toksin
Pada saat ibu hamil harus diperhatikan betul apa saja
yang dimakan / diminum ibu, mengingat masa organogenesis adalah masa yang
sangat peka terhadap obat-obatan yang dapat menyebabkan kelainan bawaan,
obat-obatan tersebut adalah : thalidomide dan obat-obatan anti kanker. Demikian
juga ibu hamil yang merokok, minum alcohol / kronis dan keracunan logam berat
sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat atau
retardasi mental.
4) 
Endokrin
Hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin
adalah somatoropin, plasenta, tiroid dan insulin.
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetis yang hamil
sedangkan pertumbuhan susunan saraf pusat dapat menyebabkan retardasi mental.
5) 
Radiasi
Radiasi pada umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, microsefali dan cacat bawaan.
6) 
Infeksi
Infeksi intra uterin sering menyebabkan cacat bawaan
adalah TORCH ( Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalo virus, Herpes simplek ).
7) 
Stress
Stress yang dialami ibu saat hamil
dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain faktor kejiwaan. 
8) 
Imunitas 
Ketidak cocokan rhesus dan golongan darah ibu dan janin
yang dikandungnya sering menyebabkan abortus, kern ikterus.
9) 
Anoksia embrio
Bila terjadi gangguan pada plasenta atau tali pusat
dapat menurunkan oksigenasi pada janin menyebabkan janin lahir dengan BBLR.
b.           
Postnatal
1)     
Faktor Biologis
a)     
Ras / suku bangsa
Pertumbuhan somatic dipengaruhi oleh ras / suku bangsa.
Ras kulit putih pertumbuhan somatic lebih tinngi dari pada bangsa asia.
b)     
Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan
anak perempuan. Sebabnya secara pasti belum diketahui.
c)     
Umur 
Masa balita adalah rawan, mudah sakit dan mudah kurang
gizi.
d)    
Gizi
Tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh makanan untuk
menentukan standar gizinya. Kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena
makanan bagi anak dibutuhkan untuk tumbuh.
e)     
Perawatan Kesehatan 
Perawatan Kesehatan yang teratur sangat penting untuk
menunjang tumbuh kembang anak terutama pemeriksaan kesehatan dan menimbang
anak.  
f)      
Kepekaan terhadap infeksi
Imunisasi untuk bayi atau anak sangat penting agar anak
terhindar dari penyakit-penyakit tertentu yang sering menyebabkan cacat atau
kematian. Dianjurkan sebelum umur 1 tahun sudah mendapatkan BCG, DPT 3 kali,
Polio 3 kali, Hepatitis 3 kali dan campak.
g)     
Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit kronis akan terganggu
tumbuh kembangnya.
h)     
Fungsi metabolisme
Proses metabolisme setiap anak berbeda tergantung dari
umur dan kebutuhan.
i)       
Hormon
(1)  
Growth Hormon
Pengatur utama pertumbuhan somatic
terutama kerangka.
(2)  
Tiroid Hormon
Penting pada tumbuh kembang anak karena mempunyai fungsi
pada metabolisme protein, KH dan lemak. Metabolisme tulang dan pertumbuhan
otak  tergantung hormone tiroid dalam
kadar yang cukup.
Difesiensi hormon tiroid mengakibatkan retardasi fisik
dan mental yang kalau berlangsung terlalu lama dapat menjadi permanent.
Hipertirodesme mengakibatkan gangguan kardiovaskuler, metabolisme, otak, mata,
seksual. 
(3)        
Glukokortiroid
Efek dari kortison sebagai anti anabolic. Jika kortison berlebihn
mengakibatkan pertumbuhan terhambat dan osteoporosis.
(4)        
Hormon Seks
   Mempunyai
peranan dalam fertilitas dan reproduksi.
2)     
Faktor fisik
Yang termasuk faktor fisik disini
antara lain :
a)     
Cuaca, geografis musim kemarau,
bencana alam, gagal panen sehinga banyak anak kurang gizi yang berdampak pada
tumbuh kembang anak.
b)     
Sanitasi
Sanitasi lingkungan yaitu kebersihan perorangan maupun
kebersihan lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Jika kebersihan kurang, anak sering sakit
sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
c)     
Keadaan rumah
Struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian. Keadaan perumahan yang layak dengan kontruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan
penghuninya.
d)    
Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya
radiasi yang tinggi.
3)     
 Faktor psikososial
a)     
Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh
kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang / tidak mendapat
stimulasi.
b)     
 Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan
memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya sekolah yang tidak
terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya. 
c)     
Ganjaran atau hukuman yang
wajar
Kalau anak berbuat benar maka
wajib kita memberi ganjaran. Ganjaran tersebut akan
menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya.
Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih
dibenarkan, yang penting hukuman harus diberikan secara objektif, disertai
pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan
kebencian dan kejengkelan terhadap anak, sehingga anak tahu mana yang baik dan
tidak,akibatnya akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak. 
d)    
Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak
memerlukan teman sebaya, tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk
memantau dengan siapa anak itu bergaul.
e)     
Stress
Stress juga berpengaruh pada tumbuh kembang anak,
misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, dan nafsu makan
menurun.
f)      
Sekolah
Anak yang mendapatkan kesempatan pendidikan yang baik
diharapkan dapat meningkatkan tarap hidup anak-anak tersebut.
g)     
Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah untuk dicintai dan
dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orang
tua, agar nanti menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih
sayangnya kepada orang lain.
h)     
Kualitas interaksi anak-orang
tua
Interaksi timbal balik antara
anak dan orang tua akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya sehingga komunikasi bisa dua
arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan. Interaksi tidak ditentukan oleh
berapa lama kita bersama anak, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari
interaksi tersebut yaitu pemahaman kebutuhan masing-masing dan upaya optimal
untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi. 
4)     
Faktor  keluarga dan adat
istiadat
Keluarga dan adat istiadat juga ikut berpengaruh dalam
tumbuh kembang anak, misalnya :
a)     
Pekerjaan orang tua
Pendapat keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak.
b)     
Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua yang baik, maka orang tua dapat
menerima segala informasi dari luar terutama cara mengasuh anak yang baik,
bagaimana menjaga ksehatan anaknya dan pendidikannya.
c)     
Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak, juga keluarga yang keadaan
social ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih
saying yang diterima anak, apalagi kalau jarak anak terlalu dekat, sedangkan
pada keluarga dengan social ekonomi yang kurang akan mengakibatkan selalu
kurangnya kasih sayang dan perhatian juga kebutuhan primer seperti makanan,
sandang dan perumahanpun tidak terpenuhi.
d)    
Jenis kelamin dalam keluarga
Pada masyarakat tradisional, wanita maupun status yang
lebih rendah dibandingkan laki-laki, demikian pula dengan pendidikan, masih
banyak ditemukan wanita yang buta huruf.
e)     
Stabilitas rumah tangga
Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi
tumbuh kembang anak. Tumbuh
kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka
yang kurang harmonis.
f)      
Kepribadian ayah / ibu
Kepribadian ayah / ibu yang terbuka pengaruhnya berbeda
terhadap tumbuh kembang anak, bila dibanding dengan mereka yang kepribadiannya
tertutup.
g)     
Adat istiadat, norma-norma,
tabu-tabu
Adat istiadat yang berbeda di setiap daerah akan
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
h)     
Agama
Pengajaran agama harus lebih diutamakan pada anak-anak
sedini mungkin, karena dengan memahami agama akan menentukan umatnya untuk
berbuat kebaikan.
i)       
Urbanisasi
Salah satu dari dampak urbanisasi adalah kemiskinan
dengan segala permasalahnya.
j)       
Kehidupan politik
Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi
prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
D.    PERKEMBANGAN MENTAL
GERAKAN-GERAKAN KASAR & HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA
1.     
Perkembangan anak balita
a.      
Sangat penting sebagai dasar
untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah, sekolah, akil balik dan remaja
b.     
Untuk perkembangan yang baik
dibutuhkan :
1)     
Kesehatan & gizi yang baik
daripada ibu hamil, bayi dan anak prasekolah
2)     
Stimulasi/rangsangan yang cukup
dalam kualitas dan kuantitas
c.      
Keluarga dan KIA-KB mempunyai
peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental social anak balita
2.     
Dari lahir sampai 3 bulan :
a.      
Belajar mengangkat kepala
b.     
Belajar mengikuti obyek dengan
matanya
c.      
Melihat kemuka orang dengan
tersenyum
d.     
Bereaksi terhadap suara/bunyi
e.      
Mengenal ibunya dengan
penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak.
f.      
Menahan barang yang dipegangnya
g.     
Mengoceh spontan atau bereaksi
dengan mengoceh
3.     
Dari 3 sampai 6 bulan :
a.      
Mengangkat kepala 90 derajat
dan nmengangkat dada dengan bertopang tangan
b.     
Mulai belajar meraih
benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
c.      
Menaruh benda-benda di mulutnya
d.     
Berusaha memperluas lapangan
pandangan
e.      
Tertawa dan menjerit karena
gembira bila diajak bermain
f.      
Mulai berusaha mencari
benda-benda yang hilang
4.     
Dari 6 sampai 9 bulan :
a.      
Dapat duduk tanpa dibantu
b.     
Dapat tengkurep dan berbalik
sendiri
c.      
Dapat merangkak meraih benda
atau mendekati seseorang
d.     
Memindahkan benda dari satu
tangan ke tangan yang lain
e.      
Memegang benda kecil dengan ibu
jari dan jari telunjuk
f.      
Bergembira dengan melempar
benda-benda
g.     
Mengeluarkan kata-kata yang
tanpa arti
h.     
Mengenal muka anggota-anggota
keluarga dan takut kepada orang asing/lain
i.       
Mulai berpartisipasi dalam
permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
5.     
Dari 9 sampai 12 bulan :
a.      
Dapat berdiri sendiri tanpa
dibantu
b.     
Dapat berjalan dengan dituntun
c.      
Menirukan suara
d.     
Mengulang bunyi yang
didengarnya
e.      
Belajar menyatakan satu atau
dua kata
f.      
Mengerti perintah sederhana
atau larangan
g.     
Memperlihatkan minat yang besar
dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
benda-benda ke mulutnya
h.     
Berpartisipasi dalam permainan
6.     
Dari 12 sampai 18 bulan :
a.      
Berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
b.     
Menyusun 2 atau 3 kotak
c.      
Dapat mengatakan 5-10 kata
d.     
Memperlihatkan rasa cemburu dan
rasa bersaing
7.     
Dari 18 sampai 24 bulan :
a.      
Naik turun tangga
b.     
Menyusun 6 kotak
c.      
Menunjuk mata dan hidungnya
d.     
Menyusun dua kata
e.      
Belajar makan sendiri
f.      
Menggambar garis di kertas atau
pasir
g.     
Mulai belajar mengontrol buang
air besar dan buang air kecil/kencing
h.     
Menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
i.       
Memperlihatkan minat kepada
anak lain dan bermain-main dengan mereka
8.     
Dari 2 sampai 3 tahun :
a.      
Belajar meloncat, memanjat,
melompat dengan satu kaki
b.     
Membuat jembatan dengan 3 kotak
c.      
Mampu menyusun kalimat
d.     
Mempergunakan kata-kata saya,
bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
e.      
Menggambar lingkaran
f.      
Bermain bersama dengan anak
lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
9.     
Dari 3 sampai 4 tahun :
a.      
Berjalan-jalan sendiri
mengunjungi tetangga
b.     
Berjalan pada jari kaki
c.      
Belajar berpakaian dan membuka
pakaian sendiri
d.     
Menggambar garis silang
e.      
Menggambar orang hanya kepala
dan badan
f.      
Mengenal 2 atau 3 warna
g.     
Bicara dengan baik
h.     
Menyebut namanya, jenis kelamin
dan umurnya
i.       
Banyak bertanya
j.       
Bertanya bagaimana anak
dilahirkan
k.     
Mengenal sisi atas, sisi bawah,
sisi muka, sisi belakang
l.       
Mendengarkan cerita-cerita
m.   
Bermain dengan anak lain
n.     
Menunjukkan rasa sayang kepada
saudara-saudaranya
o.     
Dapat melaksanakan tugas-tugas
sederhana
10. 
Dari 4 sampai 5 tahun :
a.      
Melompat dan menari
b.     
Menggambar segi empat dan segi
tiga
c.      
Pandai bicara
d.     
Dapat menghitung jari-jarinya
e.      
Dapat menyebut hari-hari dalam
minggu
f.      
Mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
g.     
Minat kepada kata baru dan
artinya
h.     
Memprotes bila dilarang apa
yang diingininya
i.       
Mengenal 4 warna
j.       
Memperkirakan bentuk dan
besarnya benda, membedakan besar dan kecil
k.     
Menaruh minat kepada aktivitas
orang dewasa
11. 
Pendidikan/stimulasi yang perlu
diberikan :
a.      
Akademik sederhana; pengenalan
ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b.     
Pendidikan alam sekitar,
sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat
c.      
Bermain bebas untuk
mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d.     
Menyanyi, menggambar
e.      
Bahasa : bercakap-cakap,
membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana
f.      
Melatih daya ingat dengan
antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
g.     
Menggambar 
h.     
Membuat permainan dari kertas
i.       
Bermain musik
j.       
Mengenal tugas,
larangan-larangan
k.     
Aktivitas sehari-hari (makan
sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar, kontrol buang air kecil)
E.     CARA MENILAI/INDIKATOR
TUMBUH KEMBANG BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
1.     
Pengukuran antropometri
a.      
Antropos            : Tubuh
b.     
Mentros              : Ukuran
c.      
Antropometri     : Ukuran dari tubuh
2.     
Penilaian perkembangan
a.      
Menggunakan DDST
3.     
Penilaian Pertumbuhan Fisik
Berat Badan
a.      
Bayi cukup bulan                   : Berat badan lahir kembali
hari ke 10
b.     
Umur 5 bulan                         : 2 x BBL
c.      
Umur 1 tahun                        : 3 x BBL
d.     
Umur 2 tahun                        : 4 x BBL
e.      
Masa pra sekolah                   : 2 Kg/tahun
f.      
Masa pre adolesent growth   : 3-3,5 Kg/tahun
g.     
Masa adolesent growth         :
1)     
Perempuan  : cepat mulai 8 tahun – 18 tahun
2)     
Laki-laki     : mulai 10 tahun – 20 tahun
4.     
Kenaikan Berat Badan Anak Tahun
Pertama
a.      
Triwulan I         : 700 – 1000 Gr/bulan
b.     
Triwulan II       : 500 – 600 Gr/bulan
c.      
Triwulan III      : 350 – 450 Gr/bulan
d.     
Triwulan IV      : 250 – 350 Gr/bulan
5.     
Perkiraan BB Anak 
a.      
Lahir                      : 3 – 3,25 kg
b.     
3 – 12bulan           : umur (bulan) + 9  =  n
+ 9
                                                       
2                       2
c.      
1 – 6 tahun                        : umur (tahun) X 2 + 8 =
2n + 8
a.      
TB lahir + 50 cm
b.     
Perkiraan TB anak :
Umur 1 tahun        :
1,5 X TB lahir
Umur  4 tahun       :
2 X TB lahir
Umur 6 tahun        :
1,5 X TB 1 tahun
Umur 13 tahun      :
3 X TB lahir 
Dewasa                 :
3,5 X TB lahir (2 XTB 2 tahun)
7.     
Lingkar Kepala
a.      
Lahir : 34 cm 
b.     
Lingkar kepala lebih besar dari
lingkar dada
c.      
6 bulan      :  44 cm
d.     
1 tahun      :  47 cm
e.      
2 tahun      :  49 cm
f.      
dewasa      :  54 cm
g.     
Pertumbuhan tulang kepala
mengikuti pertumbuhan otak
h.     
Pertumbuhan otak tercepat
terjadi pada trimester III kehamilan sampai 5 – 6 bulan pertama setelah lahir.
i.       
Berat otak BBL : ¼ berat otak
dewasa tetapi jumlah sel 2/3 jumlah sel otak orang dewasa.
PENILAIAN PERTUMBUHAN ANAK
Parameter Penilaian Pertumbuhan
Fisik :
1.     
Ukuran Antropometri
Berat Badan
      Merupakan
ukuran antropometri yang terpenting, dipakai pada semua kesempatan memeriksa
kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil
peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai
sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang
anak.
      Terdapat
fluktuasi wajar akibat masukan makanan dan minuman dengan keluaran melalui
urine, feses, keringat. Besarnya flutuasi tergantung pada kelompok umur dan
bersifat sangat individual yang berkisar antara 100 – 200 gram sampai 500 –
1000 gram bahkan lebih sehingga dapat mempengaruhi hasil penilaian.
      Pada usia
beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu
sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya
meconium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya
produk ASI yang belum lancar. Umumnya, berat badan akan kembali mencapai berat
lahir pada hari ke sepuluh.
Indikator berat badan dimanfaatkan dalam
klinik untuk :
1.     
Bahan informasi untuk menilai keadaan
gizi, baik yang akut maupun kronis, tumbuh kembang dan kesehatan.
2.     
Memonitor keadaan kesehatan,
misalnya pada pengobatan penyakit.
- Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1.     
Pengukuran dilakukan dengan
memakai alat timbangan yang telah ditera (distandardisasi/dikalibrasi) secara
berkala. Timbangan yang digunakan dapat berupa dacin atau timbangan injak.
2.     
Untuk menimbang anak yang
berusia kurang 1 tahun, maka hal tersebut dilakukan dengan posisi berbaring.
Untuk anak yang berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan
menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, penimbangan
berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri. 
Cara pengukuran berat badan anak adalah :
1.     
Lepas pakaian yang tebal pada
bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2.     
Tidurkan bayi pada meja
timbangan. Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu
kaitkan gendongan ke timbangan.
Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri di atas
timbangan injak tanpa dipegangi.
3.     
Ketika menimbang berat badan
bayi, tempatkan tangan petugas di ats tubuh bayi (tidak menempel) untuk
mencegah bayi jatuh saat ditimbang.
4.     
Apabila anak tidak mau
ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian
anak digendong oleh ibu dan ditimbang.
Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu
sendiri menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus
berikut :
BB anak = (BB ibu dan anak) – BB ibu
5.     
Tentukan hasil timbangan sesuai
dengan jarum penunjuk pada timbangan.
6.     
Selanjutnya, tentukan posisi
berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu apakah status gizi
anak normal, kurang, atau buruk. Untuk menentukan berat badan ini juga dapat
dilakukan dengan melihat pada kurva KMS, apakah berat badna anak berada pada
kurva berwarna hijau, kuning, atau merah.
Tinggi badan
      Merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting. Keistimewaannya
adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai
tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi,
dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian malambat dan
menjadi pesat kembali (pasca tumbuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan
akhirnya berhenti pada umur 18 – 20 tahun.
Untuk menentukan tinggi badan, cara pengukurannya
dikelompokkan menjadi untuk usia kurang dari 2 tahun dan usia 2 tahun atau
lebih. Pengukuran tinggi badan pada anak usia kurang dari 2 tahun adalah
sebagai berikut :
1.     
Siapkan papan atau meja
pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan pita pengukur (meteran).
2.     
Baringkan anak terlentang tanpa
bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel pada meja (posisi ekstensi).
3.     
Luruskan bagian puncak kepala
dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus dengan meja pengukur), lalu
ukur sesuai dengan skala yang tertera.
4.     
Apabila tidak ada papan
pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi tanda pada tempat tidur
(tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak
kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut
dengan pita pengukur.
Cara pengukuran
tinggi badan pada anak usia 2 tahun atau lebih adalah sebagai berikut :
1.     
Tinggi badan diukur dengan
posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong, punggung, dan
bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertical dan menempel pada alat
pengukur.
2.     
Tentukan bagian atas kepala dan
bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi horizontal dengan bagian
kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
2.     
Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan
Fisik .
- Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan
anggota, juga diperhatikan apa ada edema / tidak.
- Jaringan otot.
- Jaringan lemak.
- Rambut.
- Gigi.
3.     
Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan
Laboratorium.
4.     
Gejala / Tanda Pada Pemeriksaan
Radiologis.
PENILAIAN PERKEMBANG ANAK
PENDAHULUAN
            Pada saat ini
berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah
dibuat. Demikian pula skrening untuk mengetahui penyakit –penyakit yang
potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini
kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnose maupun pemulihannya
dapat dilakukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung
seoptimal mungkin. Sayangnya, banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak
banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya
pula bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan sendirinya. Sikap seperti
ini dapat menghambat pemulihannya. Bahkan pada kasus-kasus tertentu dapat
mengakibatkan cacat permanent yang tidak seharusnya dapat dihindari.
            Penting untuk
memahami bahwa dengan skrening dan mengtahui adanya masalah pada perkembangan
anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah
ditetapkan. Skrening hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang
anak sehari-hari, yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu
mendapat perhatian. Sehingga masih diperlukan amanesis yang baik, pemeriksaan
fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosis dapat
dibuat, supaya intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
TUJUAN
1.     
Mengetahui kelainan
perkembangan anak dan hal-hal yang merupakan risiko terjadinya kelainan
perkembangan tersebut.
2.     
Mengetahui berbagai masalah
perkembangan yang memerlukan pengobatan atau konseling genetik.
3.     
Mengetahui kapan anak perlu
dirujuk ke center yang lebih tinggi.
TAHAP-TAHAP PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
1.     
Anamnesis.
Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap,
karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan
anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui.
2.     
Skrening gangguan perkembangan
anak.
Pada tahap ini dianjurkan
digunakan instrument-instrumen untuk skrening guna mengetahui kelainan
perkembangn anak. Misalnya dengan menggunakan DDST
(Denver Development Screening Test), tes IQ, atau tes psikologik lainnya.
3.     
Evaluasi lingkungan anak.
Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor
genetic dengan lingkungan bio-fisiko-psikososial. Oleh karena itu untuk deteksi
dini, kita juga harus melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut. Misalnya dapat
digunakan HSQ (Home Screening Questionnaire).
4.     
Evaluasi penglihatan dan
pendengaran anak.
Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3
tahun dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun - 3 tahun dengan kartu gambar dari
Allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. juga diperiksa apakah ada
strabismus dan selanjutnya diperiksa kornea dan retinanya.
Sedangkan skrining pendengaran anak, melalui anamnesis
atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya. Disamping itu dilakukan juga
pemeriksaasn bentuk teling, hidung mulut dan tenggorokan untuk mengetahui
kelainan bawaan.
5.     
Evaluasi bicara dan bahasa
anak.
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah
kemampuan anak berbicara masih dalam batas-batas yang normal atau tidak. Karena
kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada/tidaknya
kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan,
emosi anak dan sebagainya.
6.     
Pemeriksaan fisik
Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik,
agar diketahui apabila terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Misalnya
berbagai sindrom, penyakit jantung bawaan, tanda-tanda penyakit defesiensi.
7.     
Pemeriksaan neurologi.
Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan
keadaan-keadaan yang diduga dapat mengakibatkan gangguan neurology, seperti
trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian
dilakukan tes/pemeriksaan neurology yang teliti, maka dapat membantu dalam
diagnosis suatu kelainan misalnya kalau ada lesi intracranial, palsi sertebri,
neuropati periper, penyakit-penyakit degeratif dan sebagainya.
8.     
Evaluasi penyakit-penyakit
metabolik.
Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak
adalah disebabkan oleh penyakit-penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat
dicurigai adanya penyakit metabolik apabila ada anggota keluarga lainnya yang
terkena penyakit yang sama. Adanya tanda-tanda klinis seperti rambut yang
pirang dicurigai adanya PKU (phenylketonuria), ataksia yang intermiten
dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan
pemeriksaan penunjang lainnya yang sesuai dengan kecurigaan kita.
9.     
Integrasi dari hasil penemuan
Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut di
atas, dibuat suatu kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian
ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana prognosisnya.
Tingkat
Perkembangan
            Banyak “
milestone “ pokok yang harus diketahui dalam taraf perkembangan seorang
anak. ( milestone adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu ), misalnya :
4 – 6 minggu               : tersenyum spontan, dapat
mengeluarkan suara 1 –                       
      2 minggu kemudian.
12 – 16 minggu           :  - menegakkan
kepala, tengkurap sendiri.
                                     
 - menoleh kearah suara.
                                       -
memegang benda yang ditaruh ditangannya.
20 minggu                   :  meraih
benda yang didekatkan kepadanya.
26 minggu                   :
- dapat memindahkan benda dari satu tangan         ketangan lainnya.
                                        -  Duduk dengan bantuan
                                      
 -  makan biscuit sendiri.
9 – 1 0 bulan               :
 -  menunjuk dengan jari telunjuk.
                                       -  memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk.
                                       -  merangkak
                                       -  bersuara da ….. da ……
13 bulan                      :
 -  berjalan tanpa bantuan.
                                      - mengucapkan kata-kata tunggal.
            Dengan
kita mengetahui berbagai “ milestone
“ pokok ini, maka kita dapat mengetahui apakah seseorang anak perkembangan
terlambat ataukah masih dalam batas-batas normal.
            Kalau
ada kecurigaan, kita dapat melakukan tes skrining antara lain dengan DDST,
sehingga deteksi dini dan intervensi dapat dilakukan, agar tumbuh kembang anak
dapat lebih optimal. 
            Frankenburg
dkk. ( 1981 ) melalui DDST ( Denver Development Screening Test ) mengemukakan 4
parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu : 
1.     
Personal social ( kepribadian /
tingkah laku social ). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri.
Bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2.     
Fine motor adaptive ( gerak
motorik halus )
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu  saja dan dilakukan otot-otot
kecil,  tetapi melakukan koordinasi yang
cermat. Miasalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda dll.
3.     
Language ( bahasa ) 
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4.      Gross motor ( perkembangan motorik kasar )
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap
tubuh.
F.     STIMULASI TUMBUH KEMBANG
BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH                
Pendahuluan
 à Anak normal / sehat    à
melalui tahap perkembangan
à Anak normal / sehat    à
melalui tahap perkembangan
à  perlu adanya
stimulasi            perkembangan optimal
perlu adanya
stimulasi            perkembangan optimal
 perlu adanya
stimulasi            perkembangan optimal
perlu adanya
stimulasi            perkembangan optimal
Meliputi beberapa aktifitas untuk merangsang
perkembangan anak, seperti:
·                    
Latihan gerak 
·                    
Berbicara 
·                    
Berfikir 
·                    
Kemandirian & sosialisasi
Dapat dilakukan : orang tua / keluarga.
Stimulasi dilakukan pada setiap kesempatan dan
disesuiakan dengan umur dan prinsip stimulasi.
Prinsip pemberian
stimulasi :
·                    
Stimulasi
merupakan ungkapan rasa kesih sayang, bermain dengan anak berbahagia bersama.
·                    
Stimulasi
dilaksanakan bertahap & berkelanjutan dan mencakup 4 bidang kemampuan
berkembang
·                    
Stimulasi
dimulai dari tahap yang sudah dicapai oleh anak.
·                    
Stimulasi
dilaksanakan wajar, tanpa paksaan / hukuman / marah bila anak tidak berhasil,
beri pujian bila anak berhasil.
·                    
Stimulasi
dilengkapi dengan alat bantu sederhana dan mudah didapat, misalnya mainan
dibuat sendiri, alat / benda yang ada dilingkungan
Bidang kemampuan perkembangan yang dipantau dan distimulasi :   
·                    
Kemampuan bergaul & mandiri
( BM )
·                    
Kemampuan berbicara, berbahasa
dan kecerdasan ( BBK )
·                    
Kemampuan gerak kasar ( GK )
·                    
Kemampuan gerak halus ( GH )
Bayi  0 – 3 bulan
Tugas perkembangan :
1.     
Dapat menggerakkan kedua lengan
dan kaki sama mudah nya ( GK )
2.     
Bereaksi dengan melihat kearah
sumber cahaya ( GH )
3.      Mengoceh dan bereaksi terhadap suara ( BBK
)
4.      Bereaksi senyum terhadap ajakan ( BM )
Stimulasi yang diperlukan
:
1.     
GK
Latih bayi mengangkat kepala pada posisi tengkurap &
memperlihatkan benda bergerak.
2.     
GH
Latih bayi menggenggam benda
kecil.
3.     
BBK
Ajaklah berbicara mendengarkan berbagai suara ( suara
burung, radio dan lain-lain.)
4.     
BM
Ajaklah bayi anda berbicara dengan lembut, dibuai,
dipeluk, dinyanyikan lagu dan lain-lain
Bayi umur 3 – 6 Bulan
Tugas perkembangan ( keterampilan
yang harus dicapai )
- Menegakkan kepala pada saat tengkurap ( GK )
- Meraih benda yang terjangkau ( GH )
- Menoleh kearah sumber suara ( BBK )
- Mencapai benda-benda yang dipindahkan ( BM )
Stimulasi yang diperlukan pada bayi umur 3 – 6 Bulan  
1.     
Bergaul dan mandiri.
Latih mencari sumber suara : 
à Mainan yang menimbulkan suara. 
2.     
Berbicara, bahasa dan
kecerdasan.
Latih bayi menirukan suara / bunyi / kata :
à Mengoceh à anak
meniru.
3.     
 Gerak kasar
Latih bayi menyangga leher
dengan kuat :
à Melatih duduk, melatih menyangga badan
& kedua kaki.
4.     
Gerak halus
Latih bayi meraup benda-benda
halus. 
Bayi
umur 6 – 9 Bulan
Tugas
perkembangan ( keterampilan yang harus dicapai )
- Ketika didudukan dapat bertahan dengan kepala tegak ( GK )
- Memindahkan benda dari tangan satu ketangan yang lain ( GH )
- Tertawa / bertiriak melihat benda-benda menarik
- Makan biskuit tanpa dibantu ( BM )
Stimulasi yang diperlukan pada bayi umur 6 – 9 Bulan 
1.     
BM
Ajak anak bermain dengan orang
lain
à Kegiatan keluarga : makan bersama,
jalan-jalan, rekreasi.
2.     
BBK
Latih anak menirukan kata-kata, sering ajak bicara
3.     
GK
Latih anak berpegangan : Latih berdiri
4.     
GH
Latih anak memasukan dan
mengeluarkan benda dari wadah.
Bayi umur 9 – 12 Bulan 
Tugas perkembangan
- Berjalan dengan berpegangan ( GK )
- Dapat meraup benda-benda kecil ( GH )
- Mengatakan dua suku kata yang sama ( BBM )
- Bereaksi terhadap permainan “ ciluk ba “ ( BM )
Stimulasi yang diperlukan pada bayi 9 -12 Bulan
- GK
Latih anak berjalan sendiri.
- GH
Ajak anak mengelinding bola.
Gelindingkan bola kearah anak,
minta anak menggelindingkan kembali.
- BBK
Latih anak menirukan
kata-kata, kenalkan dengan kata-kata baru sambil  menunjukkan gambar.
- BM
Ajak anak mengikuti kegiatan
keluarga.
Anak umur 12 – 18 Bulan
Tugas perkembangan
1.     
Berjalan sendiri tidak jatuh (
GK )
2.      Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan
telunjuk
3.     
Mengungkapkan keinginan secara
sederhana
4.     
Minum sendiri  dari gelas tidak tumpah
Stimulasi yang diperlukan pada usia 12 – 18 Bulan :
1.     
GK 
Latih anak naik turun tangga 
2.     
GH
Bermain dengan anak melompat
dan menagkap bola besar, kemudian bola kecil
3.     
BBK
Latih anak menunjukkan dan
menyebutkan nama-nama bagian tubuh.
4.     
BM
Beri kesempatan pada anak
untuk melepaskan pakaian sendiri.
Anak umur 18 – 24 Bulan
Tugas perkembangan 
1.     
Berjalan mundur sedikitnya 5
langkah.
2.      Mencoret-coret dengan alat tulis.
3.      Menyebutkan bagian tubuh dan menyebut
namanya.
4.      Meniru malakukan pekerjaan rumah tangga.
Stimulasi yang diperlukan :
1.     
GK
Latih berdiri satu kaki,
jinjit.
2.     
GH
Ajari anak menggambar bulatan,
garis segitiga dan gambar wajah.
3.     
BBK
Latih anak mengikuti perintah sederhana
4.     
BM
Latih anak agar mau
ditinggalkan sementara waktu.
Anak umur 2 – 3 Tahun
Tugas perkembangan
1.      Berdiri dengan satu kaki tanpa pegangan
sedikitnya 2 hitungan.
2.     
Meniru membuat garis lurus.
3.     
Menyatakan keinginan sedikitnya
dengan 2 kata.
4.     
Melepaskan pakaian sendiri.
Stimulasi yang diperlukan 
1.      Latih anak melompat dengan satu kaki.
2.     
Ajak anak bermain menyusun dan
menumpuk balok.
3.      Latih mengenal bentuk dan warna,
menghitung jumlah benda, menyebut nama.
4.     
Latih cuci tangan dan kaki,
serta mengeringkan sendiri.
Anak umur 3 – 4 Tahun
Tugas perkembangan :
1.     
Berjalan jinjit.
2.     
Membuat gambar lingkaran.
3.     
Mengenal sedikitnya 1 warna.
4.     
Mematuhi cara permainan
sederhana.
Stimulasi :
1.      Latih melompat dengan satu kaki.
2.      Latih anak menggunting dan membuat buku
cerita dan gambar.
3.      Latih anak mengenal bentuk dan warna,
mengenal huruf dan angka.
4.      Latih anak mengenal sopan santun
berterimakasih, cuci tangan.
Anak umur 4 – 5 Tahun
Tugas perkembangan :
1.     
Berdiri dengan satu kaki.
2.     
Dapat mengancing baju.
3.     
Dapat bercerita sederhana.
4.     
Dapat mencuci tangan sendiri.
Stimulasi :
1.      Beri kesempatan kepada anak melakukan
pemainan yang memerlukan ketangkasan & kelincahan.
2.     
Bantu anak belajar menggambar.
3.     
Bantu anak mengerti  satu, separuh dengan membagikan kue / kertas.
4.     
Latih anak untuk mandiri,
misalnya : bermain ketetangga, bergaul.
Anak
umur 5 – 6 Tahun
Tugas
perkembangan :
2.      Menangkap bola kasti pada jarak 1 meter.
3.     
Membuat gambar segi empat.
4.      Mengenal angka, huruf serta menghitung.
5.     
Berpakaian sendiri tanpa
bantuan.
Stimulasi :
1.      Latih anak naik sepeda, main bola ( jarak
1 meter ).
2.     
Latih anak kreatif membuat
sesuatu dari lilin / tanah liat.
3.      Latih anak mengenal
waktu,hari,bulan,angka,huruf,menghitung angka 1 – 10.
4.      Latih anak untuk bercakap-cakap : bergaul
dengan teman sebaya.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar