BAB I
TINJAUAN TEORI
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR
KB SUNTIK DEPO PROGESTIN
A.     
Pengertian KB
Suntik Depo Progestin
KB suntik
depo progestin adalah cara mencegah terjadinya kehamilan dengan menyuntikan
hormon progesteron secara intramuskuler (IM) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak
membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan berhubungan
seksual serta
tidak mengganggu produksi ASI. (Sri Handayani, 2010).
B.      
Jenis
Kontrasepsi Suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi
suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:
1.        
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA)
Mengandung 150mg DMPA yang diberikan
tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intra Muskuler (di daerah bokong). Depo
provera atau depo medroksi progesteron asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai
efek seperti progesteron asli di tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958
untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan
abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir.
Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman
dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat
menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang
mempergunakannya belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya.
2.        
Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat)
Mengandung 200mg noratin dion
anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest
adalah obat yang disuntikkan. (1 ampul Norigest berisi 200 mg
Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran
benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4:6). Efek kontrasepsinya terutama
mencegah masuknya sperma melalui lendir cervix. Sesudah pengobatan
dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu.
Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi flek, maka perlu diberitahukan terlebih
dahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.
C.     
Cara Kerja
Secara umum kerja dari KB suntik
adalah:
1.        
Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat
lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga menghambat perkembangan folikel untuk mencegah ovulasi.
2.        
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami
penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan
siklus yang normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan
di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
3.        
Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk
implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi
perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai
persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.
4.        
Mempengaruhi kecepatan transportasi ovum di dalam tuba fallopi.
D.     
Keuntungan
1.        
Keberhasilan KB suntik 3 bulan 99,7 %
2.        
Sangat efektif, karena mudah digunakan (tidak perlu dipakai setiap hari), penggunaan kontrasepsi suntik ini
tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.
3.        
Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui,
Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu sehingga
kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam
air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya efek hormon pada
pertumbuhan serta perkembangan bayi.
4.        
Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang
serius terhadap kesehatan.
5.        
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
6.        
Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak
akan tetapi masih enggan atau tidak mau untuk dilakukan sterilisasi. 
7.        
Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
menopause.
8.        
Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
E.       Kekurangan
1.        
Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk jadwal suntikan berikutnya).
2.        
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifitas habis (3 bulan).
3.        
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS,
hepatitis B dan virus HIV.
4.        
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya (tempat suntikan).
F.       Indikasi
Indikasi kontrasepsi KB
suntik Depo Progestin (Everent, 2007) :
1.        
Usia reproduksi (20-30 tahun)
2.        
Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
3.        
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4.        
Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan
5.        
Pasca persalian dan tidak menyusui
6.        
Anemia
7.        
Nyeri haid hebat
8.        
Haid teratur
9.        
Riwayat kehamilan ektopik
10.    
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
G.      Kontra Indikasi
Kontra indikasi (Everent,2007):
1.        
Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin >
100.000 kelahiran)
2.        
Ibu menginginkan haid teratur
3.        
Ibu menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4.        
Ibu yang menderita sakit kuning (liver), 
5.        
Kelainan jantung, 
6.        
Varises (urat kaki keluar), 
7.        
Hipertensi (tekanan darah tinggi) 
8.        
Kanker payudara atau organ reproduksi,
9.        
Menderita kencing manis (DM).
10.    
Sakit kepala sebelah (migrain).
11.    
Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
12.    
Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini.
13.    
Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral
kombinasi yang bukan disebabkan oleh estrogen.
14.    
Adanya penyakit kanker hati.
15.    
Depresi berat. 
H.      Waktu Mulai Penggunaan: 
1.        
Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin:
a.        
Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid. 
b.       
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan
setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual atau dapat menggunakan metode
kontrasepsi lain.
c.        
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan, suntikan pertama dapat segera
diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
d.       
Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik kombinasi
(estrogen dan progesteron) yang ingin mengganti dengan kontrasepsi suntik depo
progestin, diberikan pada saat jadwal suntik sebelumnya. 
e.        
Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja
ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
datang. 
f.        
Bila pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid,
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil 
g.       
Bila pasca persalinan >6 bulan, menyusui, serta telah
mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7. 
h.       
Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat segera
diberikan atau dalam waktu 7 hari.
I.        
Cara Pemberian
1.        
Kontrasepsi suntik depo progestin diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik intra muskuler di daerah bokong.
2.        
Kontrasepsi suntik depo nonsterat diberikan setiap 2
bulan. 
3.        
Membersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol, biarkan kulit kering sebelum
disuntik.
4.        
Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat
endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkannya dengan cara
menghangatkannya. 
J.       
Efek Samping 
1.        
Gangguan haid:
a.        
Siklus haid yang memendek atau memanjang.
b.       
Perdarahan yang banyak.
c.        
Perdarahan sedikit-sedikit dan tidak teratur atau bercak (spotting).
d.       
Tidak haid sama sekali atau amenorhoe.
2.        
Berat badan bertambah, umumnya pertambahan berat badan
tidak terlalu besar, bervariasi dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun
pertama. Pertambahan berat badan terjadi karena bertambahnya lemak
tubuh, disebabkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus
yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. 
3.        
Kesuburan terlambat kembali setelah penghentian pemakaian bukan
karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan). 
4.        
Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun dapat:
a.        
Menurunkan kepadatan tulang.
b.       
Menimbulkan kekeringan pada vagina.
c.        
Menurunkan libido.
5.        
Keluhan-keluhan lain berupa mual, muntah, sakit kepala,
panas dingin, pegal-pegal, dan nyeri perut. 
K.      Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
Menginformasikan kepada akseptor
hal-hal yang harus diwaspadai:
1.        
Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan
kehamilan.
2.        
Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan
ektopik.
3.        
Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4.        
Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang
berat/kaburnya penglihatan.
5.        
Perdarahan yang 2 kali lebih panjang dari masa haid.
6.        
Perdarahan 2 kali lebih banyak dalam waktu 1 periode masa haid. 
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.
Yogya: Pustaka            Rihanna.
Prawirohardjo sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono          Prawirohardjo
Manuaba, I.A.C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB
Untuk           Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
BAB
II
DOKUMENTASI
ASUHAN KEBIDANAN
PADA
AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN
DI
PUSKESMAS PEMURUS DALAM
Tanggal
15 Januari 2014
Identitas
No.
Reg: 5682
Nama               : Ny. N                                                            Nama
Suami    : Tn. Z
Umur               : 22 tahun                                            Umur               : 24 tahun
Pendidikan      : SMA                                                 Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : IRT                                                    Pekerjaan         : Swasta
Agama             : Islam                                                 Agama             : Islam
Alamat                        : Pemurus Dalam
Prolog              :
Ibu datang ke Puskesmas
Pemurus Dalam tanggal 6 November 2013,                      untuk mendapatkan KB suntik depo progestin, Keadaan Umum baik,                     Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 119
kali/menit, Pernapasan 19                          kali/menit, Berat Badan 54 Kg.
Data Subjektif : Ibu adalah
akseptor KB suntik depo progestin dan ingin kembali                             disuntik, ibu mengatakan baru saja makan
dengan lauk daging sapi.
Data Objektif  : Keadaan Umum baik, Tekanan Darah 130/100
mmHg, Nadi 122                             kali/menit, Pernapasan 18
kali/menit, Berat Badan 55 Kg.
Analisa            : Akseptor KB suntik Depo Progestin.
Planning          :
1.      Memberitahu
hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik, Tekanan Darah 130/100
mmHg,  Berat Badan 55 kg:
ibu mengerti.
2.      Memberitahu
ibu efek samping KB suntik Depo Progestin antara lain:
a.    Gangguan haid:
1)  
Siklus haid yang memendek atau memanjang.
2)  
Perdarahan yang banyak.
3)  
Perdarahan sedikit-sedikit dan tidak teratur atau bercak (spotting).
4)  
Tidak haid sama sekali atau amenorhoe.
c.   
Berat badan bertambah, umumnya pertambahan berat badan
tidak terlalu besar, bervariasi dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun
pertama. Pertambahan berat badan terjadi karena bertambahnya lemak
tubuh, disebabkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di
hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. 
d.  
Kesuburan terlambat kembali setelah penghentian pemakaian bukan
karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan). 
e.   
Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun dapat:
1)  
Menurunkan kepadatan tulang.
2)  
Menimbulkan kekeringan pada vagina.
3)  
Menurunkan libido.
f.     Keluhan-keluhan lain berupa mual,
muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, dan nyeri perut. 
3.      Ibu
mengerti dengan efek samping KB suntik 3 bulan yang sudah dijelaskan.
4.      Menyuntikan
Depo Progestin 3 mL secara IM di bokong kanan ibu.
5.      Mengingatkan
ibu untuk kembali datang ke Puskesmas 3
bulan lagi tepatnya tanggal 2 April 2014 untuk kembali disuntik,
ibu mengerti dan mengatakan akan kembali lagi.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar